KUNJUNGI WEB SAYA

Tafsir Kitab Ulangan ( Nabi Ibrahim AS dan Musa AS )

KITAB ULANGAN
Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Bermula dari ucapan Nabi Musa as terhadap Bani Israil :
“YÁOHU UL thy ULHIM will raise up unto thee a Prophet from the midst of thee of thy brethren like unto me; unto him ye shall hearken.”
Pada ayat diatas Nabi Musa menyebutkan bahwa Allah akan membangkitkan SEORANG NABI kepada Bani Israil yg berasal dari saudara mereka yg mana Nabi tersebut akan memiliki karakteristik SAMA seperti halnya Nabi Musa.
Dalam beberapa perdiskusian yg pernah saya lakukan dgn kaum Ahli Kitab mereka menyandarkan bahwa terhadap Yesus-lah nubuatan Nabi Musa ini ditujukan. Namun bila kita kaji lbh jauh rasanya kesimpulan tersebut terlalu dini utk dinisbatkan kepada Yesus.
Kalimat “brethren atau dari antara saudaramu” yg tercantum dalam kalimat Nabi Musa as pada ayat diatas jelas dari tidak merefer pada kalangan Yahudi sendiri.
Mari kita analogikan ayat tersebut :
1. Arman X Saudaranya Arman Disini saudara Arman bukanlah Arman itu sendiri melainkan harus orang lain
2. Seorang Israel X Saudaranya Israel Saudaranya Israel adl bukan Israel itu sendiri tetapi Bani Ismail
Jadi ayat Ulangan 18:15 jo Ulangan 18:18 tersebut jika kita artikan secara harfiah akan memiliki makna :
“Seorang Nabi akan dibangkitkan lagi oleh Allah bagi kaum Bani Israil tetapi Nabi tersebut berasal dari saudara mereka yaitu Bani Ismail dimana Nabi dari Bani Ismail ini akan memiliki karakteristik dan keagungan sama seperti Musa yg berasal dari Bani Israil.”
Saudara Bani Israel terkecuali Bani Ismail tidak ada yg mengeluarkan doktrin keNabian termasuklah didalamnya dari benih Ketura. Hanya Bani Ismail sajalah yg kita dapati Nabi dari antara saudara Bani Israi tersebut.
Islam menolak konsep bahwa Musa telah bertemu dgn Allah secara berhadapan muka sebab Allah tidak dapat dilihat. Dan jika kita kembalikan pula hal ini pada Bible kita pun akan mendapati keterangan yg serupa Allah itu adl dzat yg Maha halus yg tidak bisa dicapai dgn penglihatan. Dan perihal adanya nas terlihatnya Allah dalam beberapa ayat Bible yg justru menimbulkan suatu kontradiksi dalam ayat-ayat Bible sendiri.
Lihat Kejadian 17:22 .. apakah maksudnya Allah naik meninggalkan Abraham ? Apakah anda menyetujui bahwa Allah bisa terlihat oleh Abraham sebagaimana pada Kejadian 17:1 ? Jika jawabnya “Ya” maka berupa apakah Allah ini yg terlihat oleh Abraham pada kejadian ini ? Ingat pada Kejadian 17:1 jelas disebut Allah terlihat kepada Abraham dan pada Kejadian 17:22 Tuhan naik meninggalkan Abraham yg menurut penafsiran saya yg awam ini adl - maaf - seperti seorang pilot pesawat terbang yg tinggal landas meninggalkan bandara.
Lalu pada Kejadian 18:1 dinyatakan lagi Abraham kembali melihat Tuhan dekat pohon Mamre dan kali ini rupanya Tuhan datang bertiga dan disembah oleh Abraham pada Kejadian 18:2 sambil menyediakan dirinya utk membasuh kaki 3 orang Tuhan ini yg rupanya kotor setelah menemui Abraham.
Kejadian ini rupanya seringkali terjadi. Banyak ayat dalam Bible yg menyatakan bahwa Tuhan dapat dilihat oleh manusia. Mereka yg pernah melihat Tuhan antara lain: Ishak Yakub Musa Harun Nadab Abihu dan 70 orang Israel bangsa Israel dan Yesaya
Bahkan Yakub telah berhasil mengalahkan Tuhan dalam pergumulannya dan menang dan juga penamaan tempat Pniel pada Kejadian 32:31 yg dinyatakan bahwa Yakub melihat Allah berhadapan muka serta Musa pada Ulangan 34:10.
“And he said Thy name shall be called no more Jacob but Israel: for as a prince hast thou power with Elohim and with men and hast prevailed.”
“And Jacob called the name of the place Peniel: for I have seen Elohim face to face and my life is preserved.”
Padahal Injil Yohanes/Yahya/Johnpada 1:18 menyebutkan bahwa Allah belum pernah dilihat oleh seorangpun juga melainkan hanya dinyatakan melalui Jesus selaku utusan-Nya sebagaimana yg dinyatakan oleh Jesus sendiri dalam Injil Yohanes 17:8 dan Samuel 7:22
“Maka kata Pilipus kepadanya: ‘Ya Tuan tunjukkanlah Bapa itu kepada kami maka padalah itu bagi kami. Kata Jesus kepadanya: ‘Hai Pilipus sekian lamanya aku bersama-sama dgn kamu dan tiadakah engkau kenal aku ? Siapa yg sudah melihat aku ia sudah melihat Bapa. Bagaimanakah katamu : ‘Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami ?’”
Jadi akhirnya Yesus sendiri menunjukkan kepada Pilipus bagaimana membuktikan kehadiran Tuhan kepada murid-muridnya; bahwa hal itu tidak mungkin.
Adalah salah apabila umat Kristen menangkap kesan bahwa Jesus sudah menyatakan dirinya sama dgn Allah . Bagaimana mungkin menafsirkan yg demikian sementara Jesus sendiri menolak anggapan tersebut dalam dua ayat dibawah ini:
John 13:16 - Douay “Amen amen I say to you: The servant is not greater than his lord; Neither is the apostle greater than he that sent him.”
John 14:28 - Douay “Because I go to the Father: for the Father is greater than I.”
Jelas dari kalimat diatas bahwa Allah tidaklah sama dgn Jesus Allah jauh lbh berkuasa lbh mulia daripada Jesus yg hanya sebagai hamba dari Allah itu sendiri sebagai utusan Allah kepada Bani Israil.
Kita harus mempercayai eksistensi Tuhan hanya dgn memperhatikan makhlukNya matahari bulan seluruh makhluk dan termasuklah Jesus sendiri yg merupakan ciptaan Tuhan.
Jesus juga menyatakan didalam Johanes 4:24 Elohim is a Spirit Ye have neither heard his voice at any time nor seen his shape. ” - Johanes 5:37
Bagaimana anda dapat melihat suatu roh ? Yang dapat mereka lihat adl Yesus bukan Tuhan.
Paulus didalam 1 Timotius 6:16 mengatakan hom no man hath seen nor can see ‘ Hal ini juga terjadi pada Keluaran 33:20 And he said Thou canst not see my face: for there shall no man see me and live.
Dalam AlQur’an sendiri dinyatakan :
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata sedang Dia dapat melihat segala yg kelihatan dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”
Bagaimana menurut pendapat anda ini ? Saya rasa anda tidak akan lari dari kebenaran bukan ?
Lalu sekarang kita kembalikan pembahasan kita pada diri Nabi Musa yg dikatakan telah berhadapan dgn Tuhan secara muka bukan dalam arti yg sesungguhnya sebagaimana saya umpamanya berhadapan dgn anda disuatu ruangan lobi sebuah hotel.
Melainkan bahwa Allah telah berkenan utk menyampaikan langsung wahyu-Nya kepada Nabi Musa as tanpa perantaraan malaikat-Nya dan ini pun dialami oleh Nabi Muhammad Saw ketika mendapatkan kewajiban sholat dalam perjalanan Mi’raj beliau ke Sidratul Muntaha.
Sekarang utk menghormati pemahaman Kristen bahwa Nabi yg dimaksud dari “Brethern of Israel” itu adl Jesus mari sama-sama kita lihat dan pelajari secara objektif.
Dalam hal apa persamaan Jesus terhadap Musa ? Jika ditilik dari garis keturunan adl benar Jesus serupa dgn Musa yaitu sama-sama orang Yahudi. Dan ditilik dari status mereka-pun adl sama yaitu Musa adl seorang Nabi dan Jesus-pun diakui sebagai Nabi.
Penyandaran kedua hal persamaan diatas rasanya tidak memiliki pengaruh apapun dalam hal pemenuhan nubuat dari Musa sebab kriteria ini dapat dipenuhi oleh tiap tokoh setelah Musa seperti Sulaiman Yesaya Ezekiel Daniel Hosea Yoel Malachi Yohanes pembaptis dan lain sebagainya krn secara garis keturunan mereka pun orang Yahudi yg sekaligus juga berstatuskan Nabi lalu kenapa tidak menetapkan kepada salah seorang Nabi tersebut dan kenapa mesti kepada Jesus ?
Dari apa yg bisa saya simpulkan terlebih dahulu disertai dgn permintaan maaf kepada anda dan umat Nasrani lainnya saya katakan bahwa Jesus tidak sama seperti Musa.
1. Bahwa Jesus dalam kalangan Nasrani sekarang ini dianggap sebagai Tuhan sementara Musa bukanlah Tuhan. 2. Jesus telah dianggap wafat utk menebus dosa-dosa manusia tetapi Musa tidak wafat utk hal tersebut. 3. Jesus bangkit setelah 3 hari wafatnya dikayu salib namun Musa tidak bangkit dari kematian setelah 3 hari dari wafatnya
Oleh krn itu : Jesus tidaklah seperti Musa.
Namun pada kesempatan ini dgn hormat izinkan saya membuat daftar persamaan serta perbedaan antara Nabi Musa - Nabi ‘Isa - Nabi Muhammad Saw.
Bahwa :
Musa memiliki seorang Ayah dan Ibu Muhammad Saw juga memiliki seorang Ayah dan Ibu Jesus hanya memiliki Ibu dan tidak memiliki Ayah sementara Yusuf Arimathaea hanyalah ayah tirinya
Musa dan Muhammad lahir secara normal dan alamiah yaitu melalui percampuran phisik antara seorang pria dan seorang wanita sementara Jesus lahir tidak seperti itu.
Musa dan Muhammad menikah dan mempunyai anak sementara Jesus menurut sejarah Bible tidak menikah dan tidak beranak.
Musa dan Muhammad diterima sebagai seorang Nabi dan Rasul oleh kaumnya dalam kehidupan mereka bahkan hingga jaman sekarang ini sementara Jesus sendiri ditolak oleh kaumnya sejak dari awal beliau diutus Allah sampai pada menjelang abad millenium kita sekarang bahkan Jesus sendiri mengatakan bahwa dia harus pergi krn umatnya tidak sanggup mendengar perintahnya.
Musa dan Muhammad selain sebagai Nabi sekaligus juga berfungsi selaku Raja/Pemimpin yg menetapkan aturan hukum kepada masyarakatnya tidak menjadi masalah apakah mereka mengenakan mahkota dan pakaian kebesaran kerajaan ataupun tidak namun yg jelas keduanya diakui sebagai pimpinan oleh masing-masing umatnya pada waktu keduanya masih hidup sementara Jesus kerajaannya bukanlah berasal dari dunia melainkan dia hanyalah sebagai seorang pemimpin spiritual
Musa berhijrah kebumi Median Muhammad berhijrah kebumi Madinah Jesus tidak hijrah kemanapun didalam menyebarkan misinya.
Musa dan Muhammad menetapkan hukum-hukum baru sementara Jesus mengikuti hukum Musa Musa dan Muhammad wafat secara wajar Jesus wafat disalib Musa dan Muhammad dikuburkan didalam bumi sementara Jesus dalam pandagangan Nasrani tidak.
Dengan demikian dari persamaan antara Musa terhadap Jesus atau Muhammad yg dijelaskan diatas maka Muhammad-lah yg lbh condong utk sama seperti Musa seperti nubuat Ulangan 18:15.
Selanjutnya kita juga mengetahui bahwa Nabi Ibrahim alias Abraham memiliki dua orang istri Sarah dan Hagar dimana keduanya melahirkan Ishaq dan Ismail.Dan jika Ishak serta Ismail adl anak dari ayah yg sama maka mereka adl kakak beradik karenanya anak dari salah seorang mereka adl saudara dari anak yg lain.
Keturunan Ishak adl bangsa Yahudi dan keturunan Ismail adl bangsa Arab jadi jika disebutkan pada Ulangan 18:15 bahwa sang Nabi akan muncul of thy brethren maka saudara dari Bani Israil tentu saja adl Bani Ismail yaitu bangsa Arab garis keturunan yg menurunkan Nabi Muhammad Saw.
Allah sendiri menyatakan kepada Bani Israil pada Ulangan 32:21
“Mereka membangkitkan cemburu-Ku dgn yg bukan Allah mereka menimbulkan murka-Ku dgn berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dgn yg bukan kaumnya dan akan menerbitkan amarahnya dgn satu kaum yg hina.”
Isa alias Jesus didalam Matius 21:43 juga mengukuhkan pernyataan Allah ini :
“Aku berkata kepadamu bahwa kerajaan Allah akan diambil daripadamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yg akan menghasilkan buah kerajaan itu.”
Jelas sekali ayat-ayat diatas menunjukkan bahwa Allah akan :
1. Mengambil kerajaan-Nya dari Bani Israel Disini kita mesti memahami bahwa yg dimaksud dgn kerajaan Allah dapat berupa rahmat kemuliaan petunjuk ni’mat kenabian
2. Kerajaan Allah tersebut akan dipindahkan kepada suatu bangsa lain yg bukan berasal dari kaum Bani Israel yg telah dipandang hina oleh mereka sebelumnya yg justru dari kaum tersebut akan menghasilkan buah atau karya yg diinginkan oleh Allah dan menimbulkan kebencian yg mendalam dari Bani Israel.
Kalimat yg diutarakan oleh Jesus pada Matius 21:43 tersebut diucapkan di Bait Allah didalam negri Jerusalem dihadapan seluruh Imam dan tua-tua penganut Taurat dinegri itu .
Dan Taurat itu adl kitab Musa kepada Bani Israil jadi apabila para Imam itu adl penganut Taurat bahkan guru Taurat terlepas dari apakah mereka benar-benar seorang yg patuh atau penyeleweng dari hukum Taurat namun tetap saja mereka adl bagian dari Bani Israil dan jika kalimat ini diucapkan oleh Jesus terhadap Imam mereka maka secara otomatis seruan Jesus ini tertuju kepada keseluruhan kaumnya Bani Israil.
Ingatlah kembali akan apa yg diseru oleh Allah didalam Ulangan 32:21 diatas :
“Mereka membangkitkan cemburu-Ku dgn yg bukan Allah mereka menimbulkan murka-Ku dgn berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dgn yg bukan kaumnya dan akan menerbitkan amarahnya dgn satu kaum yg hina.”
Ayat diatas ini sangat berkaitan erat dgn apa yg disabdakan oleh Jesus sebelumnya bahwa Allah telah cemburu terhadap tindakan Bani Israil yg telah menyekutukan-Nya dgn Tuhan-tuhan lain utk itu Allah juga akan membangkitkan marah dan kecemburuan Bani Israil terhadap kemuliaan yg akan dipindahkan Allah diluar kaum Bani Israil yaitu suatu kaum yg dianggap mereka hina yaitu Bani Ismail.
Dan inilah terjadinya disaat Allah mengutus Nabi Muhammad Saw dari Bani Ismail sebagai awal perpindahan kerajaan Allah dari Bani Israil menuju kaum selainnya.
Jadi semakin jelas bahwa kebangkitan Muhammad Saw sebagai salah seorang Nabi dari keturunan Ismail yg telah diberkati Allah sebelumnya adl dikarenakan pembangkangan dari keturunan Ishak terhadap Allah sehingga menimbulkan murka Allah dan mengalihkannya kepada kaum Ismail yg disebutkan pada Ulangan 32:21 sebagai kaum yg hina sebab bukankah Ismail dianggap tidak layak utk bersama dgn Ishak pada kisah pengusiran Hagar dan Ismail yg dilakukan oleh Sarah pada Kejadian 21:10.
Dan kepada benih Ismail inilah Allah memindahkan kerajaan-Nya dari Bani Israil dan apa yg disebut bahwa akan menghasilkan buah Allah itu menjadi kenyataan ketika masa pengutusan Muhammad Saw yg menjadikannya suatu bangsa yg besar yg dgn gagah berani menyatakan firman-firman Allah dan mengembalikan citra tauhid sejati membersihkan segala bentuk keberhalaan dan mendirikan kerajaan Allah diatas dunia ini.
Lalu pengukuhan Isa pada Matius 21:43 akan membuktikan firman Allah terhadap kebesaran Ismail dan keturunannya pada Kejadian 17:20 dan Kejadian 21:18 yg membuktikan bahwa Bani Ismail melalui Muhammad Saw akan menjadi suatu bangsa yg besar dan menghasilkan banyak orang yg beriman kepada Allah secara penuh dan totalitas sebagai yg dimaksud dgn buah kerajaan itu .
Pembangkangan Bani Israil ini juga disinyalir oleh Allah dalam AlQur’an secara jelas :
“Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan telah Kami utus kepada mereka beberapa orang Rasul. Tetapi tiap datang seorang Rasul kepada mereka dgn membawa apa yg tidak diingini oleh hawa nafsu mereka mereka dustakan sebagian dan mereka bunuh sebagian.”
Lebih jauh kita melihat pada Ulangan 18:17-22 sebagai sambungan dari Ulangan 18:15 :
“Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yg dikatakan mereka itu baik; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yg Kuperintahkan kepadanya.
Orang yg tidak mendengarkan segala firman-Ku yg akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban. Tetapi seorang Nabi yg terlalu berani utk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yg tidak Kuperintahkan utk dikatakan olehnya atau yg berkata demi nama Allah lain nabi itu harus mati.
Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yg tidak difirmankan TUHAN? - apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai maka itulah perkataan yg tidak difirmankan TUHAN; dgn terlalu berani nabi itu telah mengatakannya maka janganlah gentar kepadanya.”
Ulangan 18:19 diatas memperjelas lagi tentang sosok Nabi yg dinubuatkan itu…Nabi itu datang bukan dari kalangan Bani Israil tetapi dari antara saudara mereka yaitu bani Ismail ..seperti Musa dimana Allah akan menaruh “firman-Nya” dimulut Nabi tersebut dan dia akan mengatakan kepada mereka segala yg diperintahkan Allah kepadanya.
Jesus adl Firman Tuhan yg menjelma dalam tubuh Jesus itu sendiri . demikian keyakinan orang-orang Kristen. Tetapi orang yg dijanjikan itu adl “menyimpan Firman Tuhan itu” dalam mulutnya.. berarti Firman itu diucapkannya dgn mulutnya.. dan penyampaian Firman itu adl dgn “mengatakannya”.
Betapa mungkin nubuatan itu tertuju kepada Jesus yg merupakan penjelmaan Firman Tuhan itu? Kepada siapa lagi nubuatan itu tertuju kalau tidak kepada Muhammad yg senantiasa menyampaikan firman Allah lewat ucapannya Bismillahirahmanirahim.. dgn nama Allah yg Maha Pengasih dan Penyayang ?
Selain itu mari kita lihat apa kata al-Qur’an terhadap pribadi Muhammad Saw :
“Dan tiadalah yg diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yg diwahyukan .”
Nabi Musa adl Nabi yg terbesar dikalangan Bani Israel..Semua Nabi-nabi Bani Israil sesudah Musa berhukum kepada Taurat yg diturunkan kepada beliau.. dan Taurat adl Kitab syariat yg paling sempurna utk Bani Israel bahkan Jesus sendiri mengatakan bahwa kedatangannya sama sekali tidak hendak utk merombak hukum Taurat atau juga kitab para Nabi sebelumnya sebab tercatat hukum Taurat tidak akan dibatalkan hingga langit dan bumi hancur sampai seluruhnya terjadi yaitu datangnya sang Nabi terakhir Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw adl Nabi yg terakhir dan terbesar utk semua manusia Bani Adam ini dan risalahnya meliputi semua kaum dan manusia dimuka bumi ini..termasuk Bani Israel.
Dengan kedatangan Nabi Muhammad Saw selesailah misi Nabi Musa yg kedatangannya hanya terbatas utk Bani Israel saja. Semua pengikut Taurat dan Injil itu harus menerima kerasulan Muhammad Saw sebagaimana isi terakhir dari ayat Matius 5:18 ..”sampai seluruhnya terjadi” yaitu sampai masa Nabi yg dinubuatkan oleh Musa dalam Tauratnya itu tiba maka Taurat tidak lagi wajib utk di-ikuti dan berganti dgn kitab selanjutnya.
Selain itu sebagaimana isi Ulangan 18:22 :
“Apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai maka itulah perkataan yg tidak difirmankan TUHAN; dgn terlalu berani nabi itu telah mengatakannya maka janganlah gentar kepadanya.”
Nabi Muhammad Saw berbicara menyampaikan firman Allah kepada seluruh umat manusia tanpa dibatasi oleh golongan maupun bangsa. Semasa hidupnya beliau Saw menyerukan Islam kepada Heraklius penguasa Persia Roma Najasyi raja Ethiopia Muqauqis dan sebagainya.
Dikala Nabi Muhammad Saw melakukan hijrah kekota Yatsrib kala itu kota ini masih dihuni oleh berbagai kelompok dari berbagai kaum dan agama.
Diantara mereka ada yg sudah menganut ajaran Islam yg dibawa oleh Muhammad ada yg masih memiliki budaya pagan atau penyembah berhala yg umumnya berasal dari suku Aus dan Khazraj ada pula kelompok penduduk Yahudi yg terdiri dari Banu Qainuqa Bani Quraiza Banu’n Nadzir serta kelompok Yahudi Khaibar diutara Madinah. Kepada mereka ini pula Nabi Muhammad Saw telah menyerukan ajaran-ajaran Allah.
Lebih jauh ayat-ayat al-Qur’an sendiri banyak sekali menyeru kepada Bani Israil agar mereka mendengarkan wahyu yg diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw dan menegur kelakuan mereka yg buruk baik terhadap ajaran Allah terhadap para Nabi dan pengikutnya maupun kepada para masyarakat lainnya.
Apabila ada pihak yg masih berusaha menyandarkan akan petunjuk Yohanes dalam pasal ke-5 nya:
John from New American Standard Bible
45 “Do not think that I will accuse you before the Father; the one who accuses you is Moses in whom you have set your hope.
46 “For if you believed Moses you would believe Me; for he wrote of Me.
47 “But if you do not believe his writings how will you believe My words?”
Sekarang : Apa yg sudah pernah ditulis oleh Musa ? Kita semua sudah tahu bahwa Musa bukan penulis kitabnya sendiri. Jadi kalimat ini masih perlu kita selidiki lbh jauh seberapa benar kalimat yg diungkapkan oleh Johanes ini.
Dan sekarang sebagai kunci akhir dari penjelasan ayat Ulangan 18 sebelumnya diatas mari kita lihat Ulangan 34:10
Deuteronomy 34:10 “And there arose no more a prophet in Israel like unto Moses whom the Lord knew face to face.”
Jelas sekali disana dikatakan bahwa TIDAK AKAN ADA LAGI NABI SEPERTI MUSA YANG BANGKIT DARI ISRAIL.
Untuk itu mengacu bahwa Jesus merupakan Nabi yg bangkit dari antara saudara Bani Israil yg dimaksud oleh Musa dalam kitab Ulangan sama sekali tidak valid sebab Nabi yg seperti Musa hanya akan bangkit dari luar Bani Israil yaitu Bani Ismail dan dia adl Nabi Muhammad Saw al-Amin sang Paraclete dan The Holy Spirit.
Previous
Next Post »
0 Komentar

Terimakasih telah berkomentar