KUNJUNGI WEB SAYA

Puisi Indah Menuntun Tidurku

itulah judulnya kali ini, sedikit lebay tapi aku merindukan seseorang yang dulu sering berada dekat denganku, mungkin sekarang beliau sudah berada dengan sang Pencipta, dimana setiap kali aku mengingatnya aku selalu terdiam bisu, entah kenapa semua itu terjadi begitu cepat, aku tak tahu jika akhirnya akan begini. Dia adalah seorang Raja didalam hidupku, Dia adalah seorang yang tangguh Untukku dan keluargaku, tetapi sekarang dia tiada dan jejaknya membekas juga tak akan menghilang sampai kapanpun. usia telah merenggutnya pada 50 tahun, selamat tinggal orang yang aku sayang dan yang aku rindukan selamanya. 10 bulan berlalu dimana dia telah meninggalkannya dunia yang fana ini, entah kenapa bayangan itu selalu ada. aku kecil selalu dipangku olehnya dan selalu diberikan cerita-cerita sebelum tidur, juga puisi yang sering membuat aku tidur lelap sampai pagi, semua itu seolah-olah hidup ini penuh dengan semangat melewati hari-hari esok dengannya penuh dengan tantangan tidak ada kata putus asa. ayah aku merindukanmu usiaku sekarang 23 tahun, apa yang ayah harapkan mungkin belum aku penuhi, tetapi aku terlambat untuk membahagiakanmu, pengorbananmu begitu besar. aku hanya bisa menyampaikan puisi ini untukmu pada saat ini karena aku sangat merindukanmu :


kala kegalauan singgah dalam dada
kala gamang menjadi teman berduka
sang penyair rebahkan khayalan
moga hari ini kan cepat
melintas batas


mentari kan bersinar
embun pagi mengupas hati
mengharap asa kan bersemi
selamat tidur
semoga minggu ini lebih baik
dan bawa berkah untuk kita


cinta yang kau bangun
di dalam hatiku
perlahan-lahan tlah kau
runtuhkan sendiri
jatuh air mataku
untuk tiap kepingnya
puas tangisku
di reruntuhan puingnya
kaulah yang tlah membangunnya
kau jugalah yang berhak
mengambilnya
tak ada hakku untuk melarang
kau ambil apa yang menjadi
milikmu


desir angin menyampaikan salam
bintang seolah tersenyum
buana beristirahat
selamat malam
moga buaian peraduan melelapkan dirimu
selamat tidur


semilir angin malam berbisik
ketika rembulan naik ke tempat yang tinggi
sang hamba melantunkan doa
semoga diberi perlindunganNya
selamat tidur, doaku menyertaimu

lembayung senja membayang di pelupuk
kala burung-burung kembali ke sarangnya
lelap berselimut mimpi
kelam berkawan damai
terima kasih atas puisi yang indah

pandangan itu selalu tersenyum
langkah tak berarah seolah mengajak pergi
sisa purnama seakan menggoda hati
selamat tidur
lelaplah bersama bunga tidurmu

waktu berjalan meniti hari
ketika bintang pacarkan terang
walaupun kecil namun memberi arti banyak
selamat tidur
semoga esok kan jelang bahagia untukmu

kelam kan berlalu
mendung menepis duka
seakan doa terjawab
berkah fajar akan kemurnian hati
met bubuk

ketika hati terketuk
ketika pelangi berbias cinta
ketika kasih berbenih rindu
hati ini hanya diam dalam suka
met bubuk

layaknya hari,
segala yang berawal
pasti kan berakhir
jutaan benih cinta
lahir di hari ini
jutaan lainnya mati
kekeringan
salah satunya adalah milikku
maka kuucapkan selamat tinggal
kepada hari ini dan kujelang
hari esok
tanpa cinta …
selamat malam ….

asa sebening embun pagi,
walau hati sekelam kabut senja
akankah hangatnya mentari
secerah pelangi usai hujan ?
selamat tidur, sobat
mimpi indah temani dirimu 

asa ada dalam kehidupan,
kendala ada dalam langkah
dan cinta ada dalam hati
selamat tidur sobatku,
mimpi indah menyertaimu

dendam, kesal dan kangen
terkadang membawa kegamangan
kata hati membawa sembilu
selamat tidur dalam peraduan nyaman
seiring doa dariku, sobat

sebening embun pagi,
secerah mentari sore,
ketika hati ini tersenyum
untuk sekejap
selamat istirahat, kawan karib
semoga tidurmu lelap
bersama mimpimu

biduk berlalu
tepian tak bergeming
mentari meredup
sembunyikan sinarnya
seiring ode malam
menghantar ke peraduan
selamat malam sobatku,
moga esok lebih baik

SELAMAT TIDUR
Previous
Next Post »
0 Komentar

Terimakasih telah berkomentar