Terdapat dalam info Wikileak.com, Presiden SBY langsung menanggapi hal tersebut. Gejolak yang sangat tidak dapat dipungkiri bahwasannya pada masa politik pilpres Indonesia pada tahun ini 2014 sangat mempengaruhi citra Partai Demokrat yang nyatanya BIMBANG dan terbuka saat ini ternyata dibalik semua itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah bekerja sama dengan Megawati dari partai PDIP, kerjasama dalam hal apa ??? di wikileak.com dijelaskan antara megawati dan SBY saat itu tahun 1999 silam, waktu dimana uang rupiah di cetak di negara tetangga Australia.
Apa sebenarnya WikiLeaks dan bagaimana profil lembaga yang sering ungkap dokumen-dokumen rahasia banyak negara dan juga dokumen dugaan korupsi para pemimpin dunia itu? Benarkah WikiLeaks merupakan penyebar berita bohong? “WikiLeaks yang digagas Julian Assange bukanlah situs penyebar hoax atau kelompok jejaring media sosial (Sosmed) yang kerjanya menebar fitnah, atas pesanan orang atau partai politik (parpol) tertentu,” demikian dikatakan mantan juru bicara (Jubir) Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi.
Hal itu dikatakannya menanggapi pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membantah informasi terbaru WikiLeaks yang kemudian diberitakan Sindonews.com, tentang kasus dugaan korupsi proyek pencetakan uang kertas yang melibatkan dua perusahaan di Australia. (Baca:SBY klarifikasi berita korupsi di Wikileaks dan Sindonews.com)
Tentang pendiri WikiLeaks itu sendiri dikataknnya, “Assange punya semangat membongkar berbagai rahasia, terutama dari Pemerintahan Amerika Serikat dan Australia, serta beberapa negara Eropa yang berhubungan dengan korupsi dan pelanggaran HAM.”
Jadi, demikian Adhie Massardi dalam keterangan tertulisnya yang diterimaSindonews Kamis (31/7/2014), apa yang diungkap WikiLeaks adalah fakta rahasia atau yang dirahasiakan negara tertentu demi menjaga hubungan baik. “Sia-sia belaka kita membantah berita yang dilansir WikiLeaks. Apalagi bila yang membantah orang yang oleh rakyatnya sendiri dibilang pembohong,” pungkas Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu.
Seperti diketahui, Kamis siang 31 Julii, Presiden SBY menggelar jumpa pers di kediamannya, Puri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Jumpa pers itu sengaja digelar Presiden SBY menanggapi informasi terbaru yang dikeluarkan situs antikerahasiaan WikiLeaks tentang perintah pencegahan pemerintah Australia untuk mengungkap kasus dugaan korupsi para tokoh dan pemimpin Asia, termasuk SBY dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Dalam jumpa persnya, Presiden SBY membantah informasi WikiLeaks yang kemudian diberitakan Sindonews.com itu.
Penjelasan PDIP
Sementara itu PDIP memberikan pernyataan tentang informasi WikiLeaks yang juga memunculkan nama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Partai berlambang banteng moncong putih ini menegaskan bahwa pemberitaan WikiLeaks tersebut tidak berdasar dan tidak benar.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/7), Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menyebut pernyataan WikiLeaks tersebut hanya mencari sensasi tanpa bisa dipastikan kebenarannya.
Megawati disebut tidak mengetahui hal-hal terkait pencetakan uang yang dilakukan oleh RBA Securities dan Note Printing Australia seperti disebut dalam dokumen WikiLeaks. “PDIP menyesalkan adanya pemberitaan tanpa fakta, ataupun pemberitaan sekedar mencari sensasi berdasarkan tuduhan sepihak yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, sebagaimana ditujukan ke Ibu Megawati Soekarnoputri.
Sebagai Presiden kelima yang telah membidani lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi, maka terhadap pemberitaan yang disampaikan WikiLeaks selain tidak berdasar, juga sama sekali tidak benar,” kata Tjahjo seperti dikutip detik.com.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan keterangan terkait pernyataan WikiLeaks itu. SBY menilai pemberitaan itu mencemarkan nama baik SBY dan juga Mega.
Berikut ini pernyataan lengkap dari PDIP:
1. PDIP menyesalkan adanya pemberitaan tanpa fakta, ataupun pemberitaan sekedar mencari sensasi berdasarkan tuduhan sepihak yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, sebagaimana ditujukan ke Ibu Megawati Soekarnoputri.
Sebagai Presiden kelima yang telah membidani lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi, maka terhadap pemberitaan yang disampaikan WikiLeaks selain tidak berdasar, juga sama sekali tidak benar.
Harus dipahami bahwa pada tahun 1999 Ibu Megawati belum menjadi presiden sehingga sama sekali tidak mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan pencetakan uang yang dilakukan oleh RBA Securities dan Note Printing Australia tersebut.
2. Adanya perintah khusus yang dilakukan oleh pemerintah Australia yang meminta keamanan nasional agar melakukan perlindungan dan tidak melaporkan masalah tersebut juga dinilai sebagai sesuatu hal yang tidak relevan, mengingat apa yang dituduhkan pun sama sekali tidak benar. Selain itu memang tidak ada hal-hal yang perlu disembunyikan.
3. PDIP menganggap persoalan tersebut tidak jauh beda dengan apa yang terjadi di dalam pemalsuan beberapa website yang kesemuanya itu sebagai sesuatu hal yang mencoba mengurangi bobot dukungan suara rakyat yang diberikan kepada Pak Jokowi.
“Ibu Megawati pun menjadi sasaran ikutan. Karena itulah semua pihak hendaknya tidak mudah termakan berbagai macam issue yang tidak bisa dipertanggungjawabkan”.
4. Atas berbagai hal yang terjadi untuk menurunkan kredibilitas Ibu Megawati dan Bapak Jokowi, maka PDI Perjuangan memastikan bahwa berbagai issue yang tidak bertanggung jawab tersebut hanyalah ekses yang muncul di tahun politik 2014 ini.
Klarifikasi Australia
Beberapa jam setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar konferensi pers mengenai laporan WikiLeaks itu, BBC Indonesia menerima surat elektronik dari Kedutaan Besar Australia. Pemerintah Australia menyatakan pihaknya telah memerintahkan pencegahan penyebarluasan informasi untuk melindungi tokoh politik senior di Asia Tenggara dari risiko kecaman yang tak berdasar.
Isi surat itu adalah klarifikasi mengenai perintah pencegahan penyebarluasan informasi yang dikeluarkan Mahkamah Agung Australia mengenai dugaan suap bernilai jutaan dolar Australia.
Kasus ini diduga yang melibatkan otoritas perbankan dan perusahaan percetakan uang negara itu dengan sejumlah pejabat negara di Asia Tenggara. “Pemerintah Australia memperoleh perintah pencegahan penyebarluasan informasi yang bisa memberi kesan keterlibatan tokoh politik senior tertentu dalam korupsi di kawasan, apakah hal tersebut memang faktanya begitu atau tidak. Pemerintah Australia memandang bahwa perintah pencegahan tetap merupakan cara yang terbaik untuk melindungi tokoh politik senior dari risiko sindiran yang tak berdasar,” demikian petikan surat tersebut seperti dilansirKompas.com.
Lebih jauh, pemerintah Australia menyatakan penyebutan nama-nama tokoh dalam perintah itu tidak mengimplikasikan kesalahan pada pihak mereka. “Pemerintah Australia menekankan bahwa Presiden dan mantan Presiden RI bukan pihak yang terlibat dalam proses pengadilan Securency. Kami menyikapi pelanggaran perintah pencegahan ini dengan sangat serius dan kami sedang merujuknya ke kepolisian.” (Baca: Pemerintah Australia klarifikasi tuduhan korupsi terhadap SBY)
Sebelumnya, WikiLeaks membocorkan surat bertanggal 12 Juni 2014 mengenai perintah Mahkamah Agung Australia untuk mencegah penyebarluasan informasi kasus dugaan korupsi pencetakan uang.
Perintah itu disertai larangan mengaitkan sejumlah figur politikus ternama di kawasan Asia Tenggara dengan dugaan korupsi tersebut. Di antara nama-nama politikus itu terdapat Najib Razak, Mahathir Muhammad, SBY, Megawati Sukarnoputri, dan Laksamana Sukardi.
Profile WikiLeaks
WikiLeaks atau Wikileaks adalah media massa internasional yang mengungkapkan dokumen-dokumen rahasia negara dan perusahaan kepada publik melalui situs webnya. Organisasi ini bermarkas di Stockholm, Swedia. Situs WikiLeaks diluncurkan secara resmi pada Desember 2006 oleh disiden politik Cina, jurnalis, matematikawan, dan ahli teknologi dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan. Para pendiri dan orang-orang yang tergabung dalam organisasi ini tidak pernah disebutkan namun artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks. Saat ini alamat situs telah dialihkan ke http://www.wikileaks.ch dari situs aslinyahttp://www.wikileaks.org untuk alasan keamanan.
Pada Juli 2010, situs ini mengundang kontroversi karena pembocoran dokumen Perang Afganistan. Selanjutnya, pada Oktober 2010, hampir 400.000 dokumen Perang Irak dibocorkan oleh situs ini. Pada November 2010, WikiLeaks mulai merilis pembocoran kawat diplomatik Amerika Serikat.
Sejarah pendirian
Nama domain untuk WikiLeaks didaftarkan pada 4 Oktober 2006 namun situs webnya baru diluncurkan secara resmi pada Desember 2006. Dari beberapa orang yang ikut mendirikan WikiLeaks, hanya Julian Assange yang diketahui identitasnya oleh publik. Assange juga menjabat sebagai direktur dan anggota dari Dewan Penasehat WikiLeaks.Sebelum mendirikan WikiLeaks, Assange yang berasal dari Australia merupakan seorang penerbit dan jurnalis.Julian Assange dipilih untuk mewakilkan WikiLeaks di publik karena keadaan dirinya yang tidak memiliki rumah ataupun keluarga sehingga dianggap merupakan sosok yang tepat. Sementara itu, pendiri WikiLeaks yang lainnya memilih untuk tidak mengungkapan identitasnya karena dapat membahayakan keselamatan keluarga mereka.
Pada tahun pertamanya, situs WikiLeaks menerima sebanyak 1,2 juta dokumen dan kini menerima 10,000 dokumen setiap harinya. Pada awal pendiriannya, situs WikiLeaks menggunakan mesin MediaWiki yang digunakan juga pada situs Wikipedia. Hal ini memungkinkan siapa saja menaruh dokumen pada situs tersebut tetapi tanpa diketahui identitasnya. Dokumen pertama yang dibocorkan oleh WikiLeaks adalah sebuah keputusan oleh Uni Pengadilan IslamSomalia yang mengharuskan pengeksekusian beberapa pejabat negara.
Layanan Hosting
Pada awalnya, situs WikiLeaks menggunakan jasa layanan hosting yang disediakan oleh PRQ yang berbasis di Swedia. PRQ memberikan jasa hosting yang aman tanpa mempertanyakan atau menyimpan informasi mengenai kliennya. Setelah mendapatkanserangan DoS pada servernya, WikiLeaks pun beralih pada Amazon sebagai penyedia situs tersebut. Namun Amazon memutuskan untuk berhenti menjadi penyedia situs WikiLeaks pada 1 Desember 2010, tiga hari setelah situs tersebut menerbitkan kawat diplomatik Amerika Serikat. Pemberhentian ini dilakukan atas permintaan Joe Lieberman, ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan AS kepada Amazon. Lieberman pun menyarankan agar perusahaan ataupun organisasi lainnya mengikuti langkah Amazon yang memutuskan hubungan dengan WikiLeaks. Amazon menyatakan pemutusan hubungan tersebut dikarenakan WikiLeaks melanggar ketentuan pelayanan dari Amazon.
Kantor Utama
Markas utama WikiLeaks terletak di pusat data Pionen di Vita Bergen atau White Mountains di Stockholm, Swedia. Pionen dimiliki oleh Bahnhof, sebuah perusahaan Penyelenggara jasa Internetdari Swedia. Sebelum dibuka kembali dan digunakan oleh Bahnhof pada 2008, Pionen merupakanbunker untuk Perang Dunia II. Pada 1970an, bangunan tersebut merupakan tempat pengungsian yang akan dituju oleh pejabat pemerintahan Swedia apabila terjadi serangan bom hidrogen dari Soviet. Terletak 30 meter dibawah Taman Vita Berg, bangunan Pionen merupakan hasil karya arsitekSwedia Albert France-Lanord. Desain bangunan yang memiliki luas 1200 meter persegi tersebut terinspirasi dari film James Bond pada tahun 1960an. Negara Swedia dipilih sebagai lokasi dari markas WikiLeaks dikarenakan hukum negara tersebut yang mendukung kebebasan pendapat. Di Swedia, otoritas tidak dapat mempertanyakan sumber dari suatu cerita dan WikiLeaks maupun orang-orangnya tidak dapat diadili karena menyebarkan informasi yang sensitif.
Berkas yang dibocorkan
- Data Nasabah Bank Julius Baer
Pada 17 Januari 2008, WikiLeaks menerbitkan data rekening milik 2000 orang terkemuka yang terdaftar di Bank Julius Baer cabangKepulauan Cayman. Bank Julius Baer merupakan sebuah bank swasta berbasis di Zurich, Swiss yang telah berdiri sejak 1890. Data yang diterbitkan berasal dari periode 1990-2009 dan mencakup rekening milik perusahaan multinasional, perusahaan keuangan, dan orang-orang kaya dari banyak negara termasuk dari Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman. Walaupun tidak diketahui secara pasti aktivitas apa yang terdapat dalam data tersebut, perwakilan WikiLeaks menyatakan bahwa data tersebut telah mengungkapkan penghindaran pajak, penyembunyian tindak pidana, pencucian uang dan perlindungan aset bagi mereka yang tidak akan terlindungi lagi oleh politik. Data tersebut kemudian diketahui berasal dari Rudolf Elmer, pegawai Bank Julius Baer cabang Kepulauan Cayman hingga Desember 2002. Beberapa nasabah bank tersebut pun sempat diinvestigasi oleh otoritas pajak Jermansetelah Elmer mengirimkan surat tanpa nama berisi data rekening dan alamat nasabah ke kantor pajak Jerman.
- Surel Sarah Palin
Akun surat elektronik milik Sarah Palin, kandidat Wakil Presiden Amerika Serikat pada Pemilihan Umum 2008 berhasil diakses oleh peretas pada September 2008. Cuplikan layar dari pesan, kotak masuk, kontak, dan foto keluarga di surel tersebut pun diterbitkan oleh WikiLeaks. Alamat surel yang berhasil dimasuki adalah gov.palin@yahoo.com. Peretas yang menerobos ke surel Palin mengetahui bahwa ia menggunakan akun Yahoo setelah membaca pemberitaan di media cetak dan kemudian mencari tahu mengenai Palin lewat Google dan Wikipedia. Ia mencari jawaban dari pertanyaan keamanan yang ditanyakan oleh Yahoo apabila pengguna akun lupa kata sandi, seperti kapan bertemu dengan pasangan, tanggal lahir dan kode pos. Setelah penyelidikan yang dilakukan oleh FBI, diketahui bahwa yang memasuki akun Palin adalah seorang mahasiswa bernama David Kernell. David yang merupakan anak dari Senator Mike Kernell sedang menempuh pendidikan ekonominya di Universitas Tennessee ketika itu. Setelah persidangan, David dinyatakan bersalah dan mendapat hukuman tahanan selama setahun satu hari dan masa percobaan selama tiga tahun.
- Video Helikopter Apache
Pada April 2010, WikiLeaks mempublikasikan video yang memperlihatkan helikopter apache Amerika menembaki penduduk sipil diBaghdad. Penembakan yang terjadi pada 12 Juli 2007 tersebut membunuh fotografer Reuters yaitu Namir Noor-Eldeen dan supirnya Saeed Chmagh. Helikopter tersebut sedang patroli di area dimana terjadi pertempuran sebelumnya. Para awak helikopter melihat sekumpulan orang yang sedang berjalan dan mengira bahwa kamera yang dibawa Namir dan Saeed adalah granat berpeluncur roket dan mulai menembaki mereka dengan meriam 30mm. Sebuah van yang sedang lewat kemudian berusaha menyelamatkan para korban namun van tersebut ditembaki juga sehingga melukai dua orang anak kecil yang berada di dalamnya.Video penembakan ini dibocorkan oleh Bradley Manning, seorang tentara Amerika, kepada WikiLeaks. Manning kemudian ditangkap dengan tuduhan “mengirimkan data rahasia” dan “menyalurkan informasi pertahanan negara kepada sumber yang tidak dipercaya”.
- Perang Afganistan
Data-data mengenai Perang Afganistan yang disebut juga “Buku Harian Perang Afganistan” dibeberkan oleh WikiLeaks pada 25 Juli2010. Sebanyak 90,000 dokumen perang diberikan WikiLeaks kepada surat kabar The Guardian, New York Times dan Der Spiegel dari Jerman. Dokumen-dokumen tersebut mengungkapkan ratusan penduduk sipil yang meninggal dalam insiden yang tidak dilaporkan, badan intelijen Pakistan yang diduga membantu Taliban dan ketakutan NATO akan kemungkinan Pakistan dan Iranmenginisiasi pemberontakan. Gedung Putih Amerika merespon hal ini dengan mendorong WikiLeaks agar berhenti membocorkan dokumen tersebut karena dapat membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat.
- Berkas Guantanamo
Dokumen yang memuat informasi mengenai 764 tahanan di Penjara Guantanamo, Kuba dikeluarkan oleh WikiLeaks dan diserahkan juga kepada harian The Telegraph dari Inggris pada 25 April 2011. Dokumen tersebut memuat data tahanan sejak penjara tersebut dibuka pada 2002 dan membeberkan adanya 35 orang yang diindoktrinasi di sebuah Masjid di Inggris dan ikut berperang di Afganistan serta 150 orang tidak bersalah yang turut dipenjara.
Penghargaan
WikiLeaks telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk New Media Award dari majalah Economist untuk tahun 2008.Pada bulan Juni 2009, WikiLeaks dan Julian Assange memenangkan UK Media Award dari Amnesty International (kategori New Media) untuk publikasi tahun 2008 berjudul Kenya: The Cry of Blood – Extra Judicial Killings and Disappearances, sebuah laporan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya tentang pembunuhan oleh polisi di Kenya. Pada bulan Mei 2010, New York Daily News menempatkan WikiLeaks pada peringkat pertama dalam “situs yang benar-benar bisa mengubah berita”.WikiLeaks juga dinominasikan untuk mendapatkan Nobel Perdamaian tahun 2011, pemenang penghargaan tersebut diumumkan padaOktober 2011.
0 Komentar
Terimakasih telah berkomentar