Dalam sebuah pertemuan lintas agama kocak, saya ambil tulisan ini berdasarkan berita yang di update di media tetangga, lucu dan gokil wajib baca lho gan...
Saya: Saudara-saudari sekalian, saya tahu bahwa permasalahan tentang agama ada permasalahan yang sangat sensitif di negeri ini. Itu semua dikarenakan kita masing-masing memiliki agama yang berbeda dan saling mengklaim sebagai penganut agama yang benar. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa agama yang paling benar adalah agama saya?
Mas Li: Wah, kurang ajar sampeyan, berani-beraninya mengkalim, eh, mengklaim agamanya paling bener. Huh!
Lik Kato: Benul, eh, betul sekali, Mas Li, orang ini sungguh menyebalkan!
Di Nuh: Hmmm… sepertinya Saya ini perlu kita beri pelajaran tentang sopan santun. Oh ya, mungkin kita perlu masukkan soal sopan santun ke dalam kurikulum juga, selain kejujuran. Bagaimana pendapat nenek?
Nek Tris: Nenek sih setuju-setuju saja. Yang penting kita semua rukun. Dan, si Saya itu sangat berpotensi merusak kerukunan kita selama ini, bukan begitu, Bu Dha?
Bu Dha: Iya, Nek, Saya itu provokatif sekali kata-katanya, bisa membahayakan keutuhan keluarga kita.
Saya: Wah… wah… wah… Anda semua sepertinya salah menangkap apa yang saya katakan. Begini saja, untuk membuatnya lebih jelas, saya akan bertanya kepada masing-masing Anda, tolong dijawab jujur ya… Mulai dari Mas Li, menurut ajaran agama Mas Li, agama siapakah yang paling benar?
Mas Li: (menjawa lirih) Anu, eh, ya agama saya.
Saya: Bagus, tepat sekali. Sekarang bagaimana dengan Lik Kato, agama siapakah yang paling benar menurut pemahaman Anda?
Lik Kato: Eee…. Eee… agama saya.
Saya: Oke, lalu bagaimana dengan Di Nuh, Nek Tris dan Bu Dha? Agama apakah yang paling benar menurut keyakinan Anda masing-masing?
Di Nuh, Nek Tris, & Bu Dha: Agama saya….
Saya: Nah, betul kan, apa yang saya bilang? Bahwa agama yang paling benar adalah agama saya?
Saya: Saudara-saudari sekalian, saya tahu bahwa permasalahan tentang agama ada permasalahan yang sangat sensitif di negeri ini. Itu semua dikarenakan kita masing-masing memiliki agama yang berbeda dan saling mengklaim sebagai penganut agama yang benar. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa agama yang paling benar adalah agama saya?
Mas Li: Wah, kurang ajar sampeyan, berani-beraninya mengkalim, eh, mengklaim agamanya paling bener. Huh!
Lik Kato: Benul, eh, betul sekali, Mas Li, orang ini sungguh menyebalkan!
Di Nuh: Hmmm… sepertinya Saya ini perlu kita beri pelajaran tentang sopan santun. Oh ya, mungkin kita perlu masukkan soal sopan santun ke dalam kurikulum juga, selain kejujuran. Bagaimana pendapat nenek?
Nek Tris: Nenek sih setuju-setuju saja. Yang penting kita semua rukun. Dan, si Saya itu sangat berpotensi merusak kerukunan kita selama ini, bukan begitu, Bu Dha?
Bu Dha: Iya, Nek, Saya itu provokatif sekali kata-katanya, bisa membahayakan keutuhan keluarga kita.
Saya: Wah… wah… wah… Anda semua sepertinya salah menangkap apa yang saya katakan. Begini saja, untuk membuatnya lebih jelas, saya akan bertanya kepada masing-masing Anda, tolong dijawab jujur ya… Mulai dari Mas Li, menurut ajaran agama Mas Li, agama siapakah yang paling benar?
Mas Li: (menjawa lirih) Anu, eh, ya agama saya.
Saya: Bagus, tepat sekali. Sekarang bagaimana dengan Lik Kato, agama siapakah yang paling benar menurut pemahaman Anda?
Lik Kato: Eee…. Eee… agama saya.
Saya: Oke, lalu bagaimana dengan Di Nuh, Nek Tris dan Bu Dha? Agama apakah yang paling benar menurut keyakinan Anda masing-masing?
Di Nuh, Nek Tris, & Bu Dha: Agama saya….
Saya: Nah, betul kan, apa yang saya bilang? Bahwa agama yang paling benar adalah agama saya?
0 Komentar
Terimakasih telah berkomentar