Setelah beberapa hari yang lalu berita tentang RAtu Atut Chosiah ini menggemparkan dunia maya dan media yang lainnya dan pada kenyataanya seperti itu, dia menjadi pemimpin untuk memperkaya dirinya dan keluarga besarnya, bukan untuk Rakyatnya. setelah banyak sekali artikel dan suara publik jelas semua terbukti dan keluarga atut membantahnya (ketawa), entah apa yang dipirkan mereka.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah memang tak dapat dipandang sebelah mata. Alam nyata dan metafisika seakan bercampur aduk saling melengkapi kisah keluarga dan perjalanan karirnya.
Tak pelak, Atut dipandang lebih, hingga keluarganya dapat mencengkeram daerah yang tersebut.
Mungkin tidak tanpa sebab, Atut semakin menggurita di Banten. Selain pengaruh Tb Chasan Sochib, ayah Atut yang masih kental membaluti dinastinya hingga saat ini. Di jalur politik pun, pendukung Atut terus bertambah. Dari kalangan masyarakat biasa, pelajar, kolega, hingga kaum spriritualis.
Namun, apa disangka, ternyata keluarga Atut yang terkenal besar pengaruh magisnya itu, diam-diam dipantau KPK, lembaga antikorupsi yang memiliki dukungan besar dari masyarakat Indonesia.
Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik kandung Ratu Atut seakan menjadi gerbang masuk lembaga pimpinan Abraham Samad Cs itu 'mengobok-obok' benteng keluarga pendekar Banten itu.
Mendapat angin segar, karena banyak didukung masyarakat Indonesia, KPK bak rudal yang terus melesat menghancurkan tirani di Banten. Tampak jelas, setelah mencocok Wawan yang merupakan suamiWalikota Tangerang Selatan, Airin Diany Rachmi, KPK langsung mencegah Ratu Atut bepergian ke luar negeri.
Bahkan, hari ini, Jumat (11/10/2013), penyidik memanggil Atut untuk menjalani pemeriksaan saksi terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilbub Lebak, Banten.
Apakah ini menandakan kekuatan Atut mulai menghilang ?
Ki Gendeng Pamungkas, tokoh spiritualis yang mengenal baik keluarga Atut sejak tahun 90-an itu tegas menyatakan tidak.
Justru dari kacamata spiritualnya, 'bumerang' akan berbalik ke lembaga antirasuah tersebut. Namun, tidak di jalur nyata, tetapi hal-hal gaib yang akan mendominasi keadaannya nanti.
"Komunitas santet Banten dan Sukabumi dan Cianjur Selatan akan dengan spontan akan menyerang para Ketua KPK. Mereka melakukan itu bukan karena disuruh Atut atau pihak manapun. Jadi masalah dukun santet yang akan melakukan serangan gaib spontan karena sejarah batin haji Chasan degan tokoh spiritual di kedua wilayah tersebut sangat kuat secara spiritual," kata pria pemilik nama asli Isanmasardi itu berbincang dengan Tribun, Kamis (10/10/2013) malam.
Sebetulnya, hasil penerawangan Ki Gendeng, KPK sudah sering dikirimi santet sebelumnya. Bahkan, terang dia, sudah ada beberapa penyidik menjadi korban 'ilmu hitam' tersebut. Namun tak terpublish di media.
"Saya percaya banyak penyidik KPK yang kena santet, tapi pastinya mereka tidak akan mengakuinya," kata Ki Gendeng.
Karena itu rumor adanya santet asal tanah Banten, kata Ki Gendeng bukan isapan jempol belaka. Apalagi, sambung dia saat ini salah satu penguasanya yang tengah diganggu.
"Jadi dengan kasus ini akan bertambah banyak lagi simpatisan tokoh-tokoh santet membantu Atut karena kedekatan emosional almarhum ayahnya," ujarnya.
Saat ditanya, seberapa kuat sekarang yang melindungi Atut dari jalur metafisik, Ki Gendeng mengatakan sangat kuat.
Sementara KPK, juga terus mendapat sumbangan kekuatan. Tidak hanya dari pihak lembaga penegak hukum lain dan mahasiswa, tetapi kaum religius Banten pun siap membantu. Bahkan, usai melakukan pertemuan dengan piminan KPK, Kamis (10/10/2013) siang, sejumlah tokoh dan kiai dari Banten menyatakan siap membentengi lembaga superbodi itu dengan tim anti-santetnya.
"(Antisipasi serangan santet), ini 'kan yang hadir ada kyai-kyai. Jadi jangan khawatir itu," kata salah satu tokoh Banten, Ahmad Subadri di kantor KPK.
Sementara Ketua KPK, Abraham Samad tegas menyatakan perlawanan. Pihaknya, terang Abraham tidak akan pandang bulu dalam menuntaskan kejahatan korupsi di Indonesia.
"Biar saja Atut dilindungi jawara, KPK dilindungi Tuhan," kata Abraham.
"Yang berbahaya apabila menyatu antara kekuasaan politik dengan kekuasaan untuk melaksanakan bisnis." Itulah dia Keluarga Ratu Atut
Keluarga Gubernur Banten Ratu Atut mendapat sorotan publik dalam sepekan terakhir ini. Terlebih ketika KPK menangkap Tubagus Chaeri Wardana, adik Ratu Atut Chosiyah, yang diduga terkait suap sengketa Pilkada Lebak Banten di Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun yang membuat publik tercengang adalah deretan mobil mewah di garasi rumah Tubagus di Jalan Denpasar Jakarta. Ada 11 mobil mewah dari berbagai jenis yang ditemukan KPK di kediaman Tubagus, suami dari Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi diketahui. Di antaranya Ferrari, Bentley dan Lamborghini, dan berbagai jenis mobil lainnya.
Kekayaan Airin sendiri bahkan mencapai Rp 103 miliar. Sementara kakak iparnya, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, tercatat sudah tujuh tahun belum melaporkan kembali LHKPN kepada KPK.
Tercatat 24 Agustus 2013, Airin memiliki total harta Rp 103 miliar terdiri dari Rp 59 miliar harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bogor dan Tangerang Selatan.
Sebelumnya dalam keterangan pers di Serpon Banten, Minggu (6/10/2013), Jawara (Jaringan Warga untuk Reformasi) Banten yang terdiri dari gabungan berbagai LSM yang ada di Banten dan Jakarta seperti Masyarakat Transparansi (Mata) Banten, Koalisi Guru Banten, Lingkar Madani, Indonesian Corruption Warch (ICW), dan Aliansi Lembaga Independen Peduli Publik (Alipp) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas harta keluarga dinasti Ratu Atut.
Dalam kesempatan itu Koordinator ICW Danang Widoyoko mengatakan temuan mobil mewah di garasi rumah Airin berbanding terbalik dengan kemiskinan di Banten yang dilaporkan sejumlah LSM di Banten.
Dikutip Tribunnews.com, Rabu (9/10/2013), dari situs BPS Banten tercatat jumlah penduduk miskin di Banten pada Maret 2013 mencapai 656.243 orang (5,74 persen) , meningkat 7.989 orang (8,00 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 201 2 yang sebesar 648.254 orang ( 5,71 persen).
Selama periode September 2012 - Maret 2013 , penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 30.343 orang (dari 333.453 orang pada September 201 2 menjadi 363.796 orang pada Maret 201 3 ), sementara di daerah perdesaan berkurang 22.354 orang (dari 314.801 orang pada September 2012 menjadi 292.447 oang pada Maret 2013).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan padaSeptember 2012 sebesar 4,41 persen, meningkat menjadi 4,76 persen pada Maret 2013.
Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan,yaitu dari 8,31 persen pada September 2012 menjadi 7,72 persen pada Maret 2013. (aco)
APAKAH INI YANG DISEBUT NEGARA ADIL ??
Sampaikan Opini anda dengan berkomentar.
Jelas Terbukti Bahwa Ratu Atut menggunakan santet dan menyangkalnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KesaktianTak pelak, Atut dipandang lebih, hingga keluarganya dapat mencengkeram daerah yang tersebut.
Mungkin tidak tanpa sebab, Atut semakin menggurita di Banten. Selain pengaruh Tb Chasan Sochib, ayah Atut yang masih kental membaluti dinastinya hingga saat ini. Di jalur politik pun, pendukung Atut terus bertambah. Dari kalangan masyarakat biasa, pelajar, kolega, hingga kaum spriritualis.
Namun, apa disangka, ternyata keluarga Atut yang terkenal besar pengaruh magisnya itu, diam-diam dipantau KPK, lembaga antikorupsi yang memiliki dukungan besar dari masyarakat Indonesia.
Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik kandung Ratu Atut seakan menjadi gerbang masuk lembaga pimpinan Abraham Samad Cs itu 'mengobok-obok' benteng keluarga pendekar Banten itu.
Mendapat angin segar, karena banyak didukung masyarakat Indonesia, KPK bak rudal yang terus melesat menghancurkan tirani di Banten. Tampak jelas, setelah mencocok Wawan yang merupakan suami
Bahkan, hari ini, Jumat (11/10/2013), penyidik memanggil Atut untuk menjalani pemeriksaan saksi terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilbub Lebak, Banten.
Apakah ini menandakan kekuatan Atut mulai menghilang ?
Justru dari kacamata spiritualnya, 'bumerang' akan berbalik ke lembaga antirasuah tersebut. Namun, tidak di jalur nyata, tetapi hal-hal gaib yang akan mendominasi keadaannya nanti.
"Komunitas santet Banten dan Sukabumi dan Cianjur Selatan akan dengan spontan akan menyerang para Ketua KPK. Mereka melakukan itu bukan karena disuruh Atut atau pihak manapun. Jadi masalah dukun santet yang akan melakukan serangan gaib spontan karena sejarah batin haji Chasan degan tokoh spiritual di kedua wilayah tersebut sangat kuat secara spiritual," kata pria pemilik nama asli Isanmasardi itu berbincang dengan Tribun, Kamis (10/10/2013) malam.
Sebetulnya, hasil penerawangan Ki Gendeng, KPK sudah sering dikirimi santet sebelumnya. Bahkan, terang dia, sudah ada beberapa penyidik menjadi korban 'ilmu hitam' tersebut. Namun tak terpublish di media.
"Saya percaya banyak penyidik KPK yang kena santet, tapi pastinya mereka tidak akan mengakuinya," kata Ki Gendeng.
Karena itu rumor adanya santet asal tanah Banten, kata Ki Gendeng bukan isapan jempol belaka. Apalagi, sambung dia saat ini salah satu penguasanya yang tengah diganggu.
"Jadi dengan kasus ini akan bertambah banyak lagi simpatisan tokoh-tokoh santet membantu Atut karena kedekatan emosional almarhum ayahnya," ujarnya.
Saat ditanya, seberapa kuat sekarang yang melindungi Atut dari jalur metafisik, Ki Gendeng mengatakan sangat kuat.
Sementara KPK, juga terus mendapat sumbangan kekuatan. Tidak hanya dari pihak lembaga penegak hukum lain dan mahasiswa, tetapi kaum religius Banten pun siap membantu. Bahkan, usai melakukan pertemuan dengan piminan KPK, Kamis (10/10/2013) siang, sejumlah tokoh dan kiai dari Banten menyatakan siap membentengi lembaga superbodi itu dengan tim anti-santetnya.
"(Antisipasi serangan santet), ini 'kan yang hadir ada kyai-kyai. Jadi jangan khawatir itu," kata salah satu tokoh Banten, Ahmad Subadri di kantor KPK.
Sementara Ketua KPK, Abraham Samad tegas menyatakan perlawanan. Pihaknya, terang Abraham tidak akan pandang bulu dalam menuntaskan kejahatan korupsi di Indonesia.
"Biar saja Atut dilindungi jawara, KPK dilindungi Tuhan," kata Abraham.
"Yang berbahaya apabila menyatu antara kekuasaan politik dengan kekuasaan untuk melaksanakan bisnis." Itulah dia Keluarga Ratu Atut
Kemiskinan Melanda Banten sedangkan Pemimpinnya Terkaya ada di semua Pemerintahan Banten
Keluarga Gubernur Banten Ratu Atut mendapat sorotan publik dalam sepekan terakhir ini. Terlebih ketika KPK menangkap Tubagus Chaeri Wardana, adik Ratu Atut Chosiyah, yang diduga terkait suap sengketa Pilkada Lebak Banten di Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun yang membuat publik tercengang adalah deretan mobil mewah di garasi rumah Tubagus di Jalan Denpasar Jakarta. Ada 11 mobil mewah dari berbagai jenis yang ditemukan KPK di kediaman Tubagus, suami dari Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi diketahui. Di antaranya Ferrari, Bentley dan Lamborghini, dan berbagai jenis mobil lainnya.
Kekayaan Airin sendiri bahkan mencapai Rp 103 miliar. Sementara kakak iparnya, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, tercatat sudah tujuh tahun belum melaporkan kembali LHKPN kepada KPK.
Tercatat 24 Agustus 2013, Airin memiliki total harta Rp 103 miliar terdiri dari Rp 59 miliar harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bogor dan Tangerang Selatan.
Sebelumnya dalam keterangan pers di Serpon Banten, Minggu (6/10/2013), Jawara (Jaringan Warga untuk Reformasi) Banten yang terdiri dari gabungan berbagai LSM yang ada di Banten dan Jakarta seperti Masyarakat Transparansi (Mata) Banten, Koalisi Guru Banten, Lingkar Madani, Indonesian Corruption Warch (ICW), dan Aliansi Lembaga Independen Peduli Publik (Alipp) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas harta keluarga dinasti Ratu Atut.
Dalam kesempatan itu Koordinator ICW Danang Widoyoko mengatakan temuan mobil mewah di garasi rumah Airin berbanding terbalik dengan kemiskinan di Banten yang dilaporkan sejumlah LSM di Banten.
Dikutip Tribunnews.com, Rabu (9/10/2013), dari situs BPS Banten tercatat jumlah penduduk miskin di Banten pada Maret 2013 mencapai 656.243 orang (5,74 persen) , meningkat 7.989 orang (8,00 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 201 2 yang sebesar 648.254 orang ( 5,71 persen).
Selama periode September 2012 - Maret 2013 , penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 30.343 orang (dari 333.453 orang pada September 201 2 menjadi 363.796 orang pada Maret 201 3 ), sementara di daerah perdesaan berkurang 22.354 orang (dari 314.801 orang pada September 2012 menjadi 292.447 oang pada Maret 2013).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan padaSeptember 2012 sebesar 4,41 persen, meningkat menjadi 4,76 persen pada Maret 2013.
Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan,yaitu dari 8,31 persen pada September 2012 menjadi 7,72 persen pada Maret 2013. (aco)
APAKAH INI YANG DISEBUT NEGARA ADIL ??
Sampaikan Opini anda dengan berkomentar.
0 Komentar
Terimakasih telah berkomentar