Investor Tiongkok siap investasi dana 120 Triliun untuk JSS
[SERANG] Investor Tiongkok telah menyatakan kesiapannya untuk
menginvestasikan dana mencapai Rp 120 triliun untuk pembangunan
Jembatan Selat Sunda (JSS), yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera.
Kepastian rencana ini diperoleh setelah Gubernur Banten melakukan kunjungan ke Tiongkok, Hong Kong, dan Korea mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu.
“Pembangunan JSS akan segera terwujud, setelah adanya investor dari Tiongkok,” ujar Gubernur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah seusai membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Banten, Senin (2/4).
Menurut Atut, selain membangun JSS, Tiongkok juga akan berinvestasi untuk pembangunan pabrik biji besi sebagai penunjang untuk kebutuhan produksi baja hingga Rp110 triliun. Untuk pembangunan pabrik biji besi ini, Tiongkok akan bekerja sama dengan PT Krakatau Steel.
“Bukan hanya Tiongkok, Korea juga akan menginvestasikan dananya untuk pembangunan pabrik kimia Rp 50 triliun di Banten,” jelasnya.
Selain itu, dari hasil kunjungan ke tiga negara itu, kata Atut, nilai investasi keseluruhan yang akan ditanamkan di Indonesia sebesar US $ 17,6 miliar. Dari jumlah itu, khusus investasi yang akan ditanamkan di Provinsi Banten sebesar US $ 13,1 miliar.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Banten Husni Hasan mengatakan, Banten telah mengkaji dua titik untuk pembangunan jalan tol di Banten.
Kedua titik jalan tersebut di antaranya jalan tol penghubung JSS yakni Tol Cilegon atau Serang – Labuan – JSS. “Untuk Detail Engineering Design (DED) jalan tol, tengah dikaji oleh Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten,” kata dia.
Untuk diketahui, dalam perencanaan peletakan batu pertama untuk JSS diharapkan bisa dilakukan pada 2014. Jembatan yang akan dibangun itu akan memiliki total panjang 29 km dengan lebar 60 meter.
JSS
ini akan menggunakan 2 x 2 lajur jalan mobil, double track KA di tengah,
dan 2×1 jalur jalan motor. Pembangunan JSS itu juga akan melintasi 3
pulau, yaitu Pulau Prajurit, Pulau Sanghiyang dan Pulau Ular. JSS
terdiri dari 2 jembatan gantung berbentang ultra panjang, yakni 3,5 km
dan 7 km, serta tiga jembatan konvensional berbentang 6 – 7,5 km. [149]
0 Komentar
Terimakasih telah berkomentar