Sejumlah pengrajin tempe dan kritik di Sentra Industri Keripik Tempe dan Tempe Sanan, kecamatan Belimbing, Kota Malang, Selasa (17/6/2014) curhat kepada Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kejadian tersebut berlangsung saat JK memantau produksi keripik tempe dan tempe di tempat itu, kemudian menyambangi pengecer tabung gas 3 kilogram yang menjadi andalan para pengrajin.
Salah seorang yang menyampaikan keluh kesahnya pada Wakil Presiden 2005 - 2009 itu adalah Tini Karina (44).
"Pak sekarang ini isinya tidak sesuai semua, dulu biasanya enam jam habis, sekarang paling cuma empat jam," keluh Tini kepada JK.
Selain itu Tini pun mengeluhkan soal segel tabung gas yang kerap rusak. Namun demikian masyarakat tidak punya pilihan lain, karena hampir semua gas 3 kilogram yang dijual kondisinya kurang lebih sama.
Di tempat itu juga hadir seorang perempuan yang menjual tabung tersebut. Perempuan itu juga mengeluhkan, bahwa sebagai pedagang ia hanya menerima tabung gas dengan kondisi yang tidak sempurna, dan masyarakat mengeluhkan hal itu kepadanya.
"Nanti saya telepon Dirut Pertamina," jawab JK.
JK pun menghubungi Dirut PT. Pertamina, Karen Agustiawan melalui handphonenya dengan menggunakan pengeras suara. Namun demikian dua kali dihubungi jawaban yang didapat adalah nomor yang dihubungi tidak aktif. JK pun menyudahi usahanya itu.
"Nanti saya bicara langsung dengan Dirut Pertamina," terangnya.
Di Koperasi yang terletak tak jauh dari tempat penjualan gas 3 kilogram itu, JK sempat meminta salah seorang stafnya untuk menimbang gas tersebut, dan ternyata beratnya tidak mencapai 3 kilogram.
"Saya akui memang kurang dua sampai tiga ons," tandasnya.
Kejadian tersebut berlangsung saat JK memantau produksi keripik tempe dan tempe di tempat itu, kemudian menyambangi pengecer tabung gas 3 kilogram yang menjadi andalan para pengrajin.
Salah seorang yang menyampaikan keluh kesahnya pada Wakil Presiden 2005 - 2009 itu adalah Tini Karina (44).
"Pak sekarang ini isinya tidak sesuai semua, dulu biasanya enam jam habis, sekarang paling cuma empat jam," keluh Tini kepada JK.
Selain itu Tini pun mengeluhkan soal segel tabung gas yang kerap rusak. Namun demikian masyarakat tidak punya pilihan lain, karena hampir semua gas 3 kilogram yang dijual kondisinya kurang lebih sama.
Di tempat itu juga hadir seorang perempuan yang menjual tabung tersebut. Perempuan itu juga mengeluhkan, bahwa sebagai pedagang ia hanya menerima tabung gas dengan kondisi yang tidak sempurna, dan masyarakat mengeluhkan hal itu kepadanya.
"Nanti saya telepon Dirut Pertamina," jawab JK.
JK pun menghubungi Dirut PT. Pertamina, Karen Agustiawan melalui handphonenya dengan menggunakan pengeras suara. Namun demikian dua kali dihubungi jawaban yang didapat adalah nomor yang dihubungi tidak aktif. JK pun menyudahi usahanya itu.
"Nanti saya bicara langsung dengan Dirut Pertamina," terangnya.
Di Koperasi yang terletak tak jauh dari tempat penjualan gas 3 kilogram itu, JK sempat meminta salah seorang stafnya untuk menimbang gas tersebut, dan ternyata beratnya tidak mencapai 3 kilogram.
"Saya akui memang kurang dua sampai tiga ons," tandasnya.
0 Komentar
Terimakasih telah berkomentar